image
Honda nsr 250 modif Honda RS GP

Assalamu’alaikum.
Kali ini blogger ekonomi lemah pengen ngebahas soal tabung induksi yang jamak ada pada sepeda motor 2 tak dan ternyata ada pula yang berinovasi menggunakan tabung induksi pada sepeda motor 4 tak dimana efeknya adalah memberikan akselerasi yang lebih baik bukan untuk menambah kecepatan lho yaa….
Bagi sobat bikers yang belum tahu pasti penasaran apa itu tabung induksi atau bahasa lainnya disebut Intake chamber, intake inlet, YEIS?? Dan apa sich fungsi sebenarnya.
Naaahh….sekarang saya coba bantu jelaskan berdasarkan beberapa sumber yang telah saya rangkum. Intake Chamber adalah suatu alat tambahan dalam sistem pemasukan yang sejatinya didesain untuk meningkatkan efisiensi pada mesin 2 langkah. Teknologi ini bukanlah sesuatu yang baru dan pernah jadi trend pada tahun 80an. Hampir semua produsen motor 2 langkah seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Aprilia, KTM, Husqvarna, Polaris, dan Husaberg menjadikan sistem ini sebagai standar mereka. Namanya pun beragam tergantung produsen yang menggunakannya.

image

Seperti yang kita ketahui salah satu kekurangan dari mesin 2 tak adalah tidak ada pemisahan proses pembakaran dan pemasukan. Gas buang sisa pembakaran didorong keluar oleh desakan dari gas baru masuk dari crankcase. Dimana semakin efektif sistem pembilasan (scavenging) ini maka mutu pembakaran berikutnya akan semakin baik karena kemungkinan gas buang tercampur dengan gas baru akan berkurang. Namun jika gas datang dibilaskan sebanyak mungkin maka mereka semua akan terbuang percuma menuju ke knalpot tanpa berguna menghasilkan tenaga dan pada knalpot motor 2 langkah memegang peranan penting yang sekali.
Oleh karena itu para insinyur motor 2 tak menciptakan desain knalpot untuk mendapatkan tenaga yang semakin baik dan efisien. Tapi sayangnya kondisi ini masih ada kekurangannya. Knalpot yang dirancang untuk bekerja efisien di putaran tertentu cenderung membuat pengoperasian diputaran lainnya menjadi tidak efisien.
Dengan menggunakan intake
chamber maka memberikan keuntungan dengan mengurangi efek blowback di karburator. Hasilnya konsumsi bahan bakar yang lebih baik
pada putaran rendah. Namun demi mendapatkan mesin yang mampu beroperasi dengan efisien di putaran tertentu, produsen selama ini terpaksa berkompromi pada putaran mesin lainya. Jadi ada yang lincah sedari tarikan awal namun melempem diatas dan adapula yang lemot dibawah kemudian mencapai RPM tertentu baru keluar tenaganya.

image

Pada kondisi ini tenaga mesin mengalami penurunan, dimana konsumsi bahan bakar dan tingkat rideability motor pun ikut menurun. Penggunaan Intake Chamber atau YEIS ( Yamaha Energy Induction System ) ternyata mampu mengurangi kerugian dari desain knalpot. Dengan cara ini maka daerah pengoperasian efisien dari suatu mesin menjadi luas. Contohnya sebuah motor sebwlum dipasang Intake Chamber awalnya mulai berasa tenaganya pada putaran 5000rpm – 8000rpm, kemudian setelah dipasang Intake Chamber didapat tenaga mulai rentang 3000rpm – 8000rpm.
Cara termudah untuk mengetahui pada putaran mesin berapa mesin mengalami Through Of Torque atau Blowback adalah dengan membuka saringan udara dan melihat kapan karburator memuntahkan kabut tipis kearah luar. Kabut tipis inilah yang akan mengacaukan pembakaran karena mesin akan mendapatkan campuran bahan bakar yang terlalu kaya (kebanyakan bensin). Kabut bensin tipis ini terjadi karena pulsa gelombang knalpot yang kembali ke mesin sebelum waktunya, membuat bahan bakar yang masuk termuntahkan keluar lagi melalui karburator.
Pada saat pulsa gelombang ini melewati venturi karburator dia selalu mengangkat bensin dari dalam mangkuk karburator karena sifat venturi karburator itu sendiri. Jika kita mengurangi pasokan bensin pada putaran tersebut maka solusi masih belum terjawab karena saat kondisi beban penuh, mesin malah akan kekurangan bensin, sehingga peranan dari Intake Chamber ini menjadi sangat vital, campuran kabut udara dengan bahan bakar disalurkan ke tabung plastik.

image

Tabung ini biasanya berada di antara tangki dan backbone. Selang pembuangan tetap ada, tetapi berubah fungsi menjadi selang menuju tabung Intake Chamber. Saat terjadi langkah isap kedua, campuran bahan bakar di tabung Intake Chamber akan terhisap kembali ke ruang bakar.
Tentunya, masuk bersamaan dengan kabut campuran bahan bakar dan udara yang baru dari karburator. Otomatis, volume suplai kabut bensin ke ruang bakar menjadi lebih baik dan hasilnya, ledakan di ruang bakar lebih dahsyat. Akibatnya power akselerasi lebih baik. Selain itu, terjadi efisiensi bahan bakar tanpa ada bensin terbuang sia-sia. Dari penggunaan Intake Chamber ini para Insinyur masih merasa kurang puas dengan hasil yang didapatkan sehingga melahirkan teknologi canggih selanjut yang secara umum kita ketahui YPVS pada Yamaha kemudian KIPS pada kawasaki dan RC Valve pada Honda.
Bahkan pada kendaraan 4 langkah pun ada yang sengaja memasang Intake Chamber untuk efisiensi dan tentunya meningkatkan akselerasi motor, jadi fungsi Intake Chamber ini bukan untuk bikin motor jadi lebih kencang lho… bagi sobat bikers yang lebih paham tentang fungsi maupun berapa ukuran tabung dari Intake Chamber yang digunakan monggo silahkan dishare di kolom komentar, karna yang saya tahu beda kapasitas mesin beda pula ukuran Intake Chamber yang digunakan. Artikel ini saya sadur DARISINI, terima kasih sudah meluangkan waktu mampur kesini sobat bikers, semoga bermanfaat dan jangan lupa bahagia.
Wassalamu’alaikum.