Assalamu’alaikum.

Haaayy……….. Sobat bikerz, weekend gini warung pinggiran dengan bahasan utama 2Tak kembali lagi. Kali ini mau bahas 2Tak buatan Honda lagi, semoga ndak bosen mampir kemari ya sobat bikerz. Bahasan kali ini Honda Tena 110, bisa dibilang sebagai dedengkotnya Honda Nova Series. Pada pertengahan dekade 1990-an, khususnya di kawasan Asia Tenggara, Honda pernah memiliki motor 2Tak yang menjadi jagoan untuk segmen underbone. Berlabel Honda Nova Tena, motor ini hampir dipakai semua pembalap asal Thailand dan selalu mendominasi kelas underbone 110-115cc. Bagaimana sejarah motor ini dan bagaimana sepak terjangnya selama mengaspal pada masa jaya nya, berikut ini sedikit kilas baliknya sobat bikerz.Honda Nova Tena pertama kali dirilis di Thailand pada sekitar tahun 1980-an. Dengan label Nova Tena S, motor ini berada satu angkatan dengan motor underbone pertama milik Suzuki, yaitu Suzuki RC100 Sprinter. Honda Tena tidak pernah secara resmi dijual oleh AHM Maupun Federal Motor saat itu, namun bisa jadi importir umum memasukkannya ke Indonesia. Selain itu debutnya di Indonesia sering dipergunakan untuk Balap Roadrace, berdasarkan info yang shahih dari seorang master 2tak di Indonesia ada 2 orang yang punya Honda Nova Tena 110 dengan surat lengkap bukan kawinan dan dalam Mint Condition.

Honda Nova Tena juga sebenarnya hadir dalam beberapa varian, yaitu Nova Tena S memakai kopling otomatis, Nova Tena R yang juga memakai kopling otomatis, dan yang paling canggih tingkatannya, Nova Tena RS tersedia dalam versi kopling manual dan close ratio. Seri Nova Tena RS pun dibagi menjadi dua berdasarkan kapasitas mesinnya, yaitu Tena RS 105cc dan Tena RS 110cc. Sementara, Tena RS 110 terbagi menjadi dua varian, Tena RS 110cc itu sendiri dan Tena RS 110cc Super. Dari sekian varian Honda Nova Tena, Tena RS 110 mungkin merupakan varian yang paling populer. Motor yang dirilis pertama kali antara tahun 1993-1994 tersebut, sudah dilengkapi piranti keamanan yang mumpuni, seperti rem cakram di depan dan belakang, berbeda dengan Honda Nova Tena R dan S yang masih memakai rem tromol untuk penghenti laju ban belakang. Selain itu, Honda Tena RS 110 juga sudah mengadopsi peredam kejut berupa monoshock di bagian belakang.

Sementara untuk tingkat nasional dimana kelas puncak balap motor tanah air masih mengagungkan kelas 2 tak 110-115 cc sebagai primadona, maka kehadiran Honda Nova Tena (versi tanpa radiator yang mana bisa dilihat dari silinder head pakai model pendingin sirip) beberapa tahun kemudian mulai menggerogoti kejayaan Suzuki dan Yamaha. Bahkan kelewat ngetopnya ini motor, beberapa tahun kemudian Honda Nova Tena warna putih (versi radiator) menjadi andalan pada masanya. Tercatat beberapa pembalap roadrace pernah membesut sepeda motor ini Diantaranya ada Rafid Poppy Sugiarto Kakak dari pembalap Rafid Topan. Honda Tena kepunyaan dari tim SKF Fuchs Star Motor milik Benny Djatiutomo. Motor ini dikilik langsung Benny dengan racikan ilmu team HRC Thailand. kemudian ada Ahmad Jayadi dengan membesut Honda Tena kepunyaan tim SKF Enduro Racing Ahmad Jayadi Motor. Tercatat pula kuda besi ini pernah mengobrak abrik ajang balapan pasar senggol yang dulu dirajai oleh Hendriansyah dengan RG-Sportnya. Tercatat pula Ahmad Jayadi pernah satu team dengan Rafid Poppy Sugiarto.

Secara tampilan, Nova Tena RS 110 mengusung desain yang lebih modern dan tidak kaku seperti para pendahulunya. Posisi lampu depan dan belakang yang dulunya menganut model bercuping, kini sudah menyatu pada kedok lampu (untuk lampu depan) dan bodi belakang (untuk lampu belakang). Lalu, beberapa tahun setelah dirilis, pihak Honda pun melakukan upgrade pada Tena RS 110 dengan mempercantik desain  stoplamp serta pengaplikasian velg cast wheel pada kaki-kakinya. yang jelas secara tampilan aura sport ayago terlihat banget selain itu Honda emang pandai bikin sepeda motor yang tampilannya tak lekang oleh waktu.

Untuk urusan sektor dapur pacu, Honda Nova Tena dibekali mesin berkapasitas 109cc, 2 stroke. Seperti kakaknya, motor ini juga mampu menyemburkan tenaga hingga 11,8 hp pada putaran mesin 11.000 rpm. Bedanya, tenaga tersebut sudah disalurkan melalui sistem transmisi 5 percepatan. kompresinya pun cukup rendah hanya 6.5:1 jadi masih halal buat nenggak premium sobat bikerz plus didukung kapasitas tangki sebesar 4,5 liter, tapi ya kalo mau lebih ngacir dan mengurangi kerak di mesin mendingan pake bahan bakar dengan RON diatas 92. Bore dan stroke memakai ukuran 52 x 49.5mm sobat bikerz serta torsinya yang 1.37NM @ 7000 RPM tentu bikin meringis nie begitu dibetot apalagi dengar-dengar HRC emang ikut meriset motor ini. Untuk spesifikasinya berikut ini saya lampirkan fotonya ya sobat bikerz, mau ngetik bahasa susyaahh…. pake bahasa Thailand hehehehehe…..

Oke sobat bikerz, sekian dulu info dari saya ini, tentunya masih banyak kekurangan info disana sini dalam menyajikan berita seputar 2Tak. jadi mohon bantuannya para suhu dan master 2Tak yang telah sudi nyamperin blog saya untuk saling berbagi ilmunya. Tak lupa pula saya ucapkan banyak terima kasih untuk om Anggi Josep yang sudah dengan baik hati mengijinkan saya mengambil foto-foto 2Tak di galery profil facebook. Akhir kata semoga bermanfaat dan ingat jangan lupa bahagia.

Wassalamu’alaikum.