Assalamu’alaikum.
Haaaayy……… Sobat bikerz, jika sebelumnya sudah sempat ngebahas Yamaha RD250LC kali ini akan bahas seri diatasnya yaitu Yamaha RD350LC. Pertama kali hadir di tahun 1980 hingga akhir masa baktinya tahun 1993. Yamaha RD350LC ini merupakan suksesor dari produk sebelumnya yaitu Yamaha RD350 non Liquid Cooled alias tanpa pendingin cairan dan yang pasti minus YPVS. Diawal kehadirannya Yamaha RD350LC 2 Stroke ini diproduksi di negeri Jepang dan Diimport ke Berbagai Negara termasuk ke USA dengan Nama Yamaha RZ350 kemudian basis Produksi Motor ini dipindah ke Brazil hingga akhirnya discontinue di Tahun 1995. Seperti apakah sejarah dari Hadirnya Yamaha RD 350 LC 2 Langkah di pasaran Internasional??….. Oke warung ini rangkum khusus untuk sobat bikerz pecinta mesin 2 tak, Tak lupa jika ada yang kurang mohon dibantu ya….
Hadirnya Yamaha RD350LC 2 Langkah ni bersamaan dengan Yamaha RD250LC sobat bikerz, sebelum hadir yamaha RD350LC 2 Tak pabrikan juga sempat mengeluarkan seri Yamaha RD 350 2 Langkah berpendingin udara. Eiiittzzz….. sebelumnya sobat bikerz tahu tidak kode nama RD di depan dan LC dibelakang untuk beberapa seri Yamaha 2 Stroke ini???…….. Artinya RDLC adalah singkatan dari: Race Developped Liquid Cooled. Yamaha sebelumnya sudah memperkenalkan 350cc R5 pada tahun 1970 sebagai replika produksi motor balapnya, yang dimaksudkan untuk menjadi motor Jepang dengan penanganan terbaik yang pernah dibuat. Krisis identitas semacam ini melanda Yamaha sepanjang evolusinya dari R5 ke RD350 ke RD400. Kinerjanya selalu mendapatkan kesetiaan pengendara olahraga, tetapi selera berubah dan sepeda motor tidak, yang berarti lebih sedikit pengendara middlebrow menemukan alasan untuk membeli RD atau Honda CB350. Setelah itu muncul Yamaha RD350LC dengan YPVS System di tahun 1983 hingga tahun 1986 dan akhirnya harus discontinue pada tahun 1996, Namun jangan salah Mesin 350cc berpendingin cairan tanpa YPVS yaitu Yamaha RD350LC masih tetap diproduksi yang mana mesinnya sebagai Jantung pacu Produk Yamaha Banshee 350 ATV.
Masuk ke sektor dapur pacu mengusung Mesin 2 Tak, 347cc, Parallel-Twin Dengan Sistem Pendinginan Cairan serta konstruksi Bore X stroke 64 х 54 mm dan mampu memuntahkan daya kuda sebesar 47 hp / 34.5kW @ 8500 rpm dan Torsi sebesar 40.2 Nm / 4.1 kgf-m / @ 8000 rpm serta Top speed sampe menyentuh angka 114 mph / 183.4 km/h ini untuk seri Yamaha RD350LC tanpa YPVS ya sobat bikerz, sedangkan di tahun 1983 hingga masa baktinya hadirlah Yamaha RD350LC dengan YPVS System yang mampu memaksimalkan muntahan daya kuda menjadi 59 hp / 43.9 kW @ 9000 rpm dan Top Speednya mencapai 117 mph / 188.2 km/h. Di tahun yang sama 1983 Yamaha juga mengeluarkan Yamaha RD350LC YPVS seri Kenny Roberts Signature. Sejak tahun 1992 Yamaha RD350LC diproduksi di Brazil, , Yamaha RD350LC YPVS terbagi menjadi dua Versi yakni Full Fairing dan Naked Sportbike, kemudian di tahun 1987 Yamaha RD350LC mengalami peningkatan daya kuda sobat bikerz menjadi 63 PS / 62 HP / 46.3 kW @ 9000 rpm dan Top Speednya tembus hingga 210km/H. berikut ini spesifikasi dari Yamaha RD350LC sobat bikerz :
Model |
Yamaha RD 350LC / RZ350LC |
Year |
1980 – 1996 |
Engine |
Two stroke, parallel twin cylinder |
Capacity |
347 cc / 21.1 cu-in |
Bore x Stroke | 64 х 54 mm |
Cooling System | Liquid cooled |
Compression Ratio | 6.2 :1 |
Lubrication |
Autolube |
Induction |
2x 26mm Mikuni slide-needle carburetor |
Ignition |
Flywheel magneto CDI |
Starting | Kick |
Max Power |
47 hp @ 8500 rpm (1980)
59 hp / 43.9 kW @ 9000 rpm (1983) 63 PS / 62 HP / 46.3 kW @ 9000 rpm (1987) |
Max Torque |
40.2 Nm / 4.1 kgf-m / @ 8000 rpm |
Clutch | Wet multiplate |
Transmission |
6 Speed |
Final Drive | Chain |
Frame | Tubular mild steel, double front downtubes |
Front Suspension |
32mm stanchion tube forks |
Front Travel | 140mm |
Rear Suspension |
Single shock cantilever 5-way adjustable spring preload |
Rear Travel | 95mm |
Front Brakes |
2x 267mm disc 1 piston caliper |
Rear Brakes |
Drum |
Front Tyre |
3.00-18 |
Rear Tyre |
3.50-18 |
Dimensions | Length 2080 mm / 81.8 in Width 750 mm / 29.5 in Height 1090 mm / 42.9 in |
Wheelbase | 1365 mm / 53.7 in |
Seat Height | 785 mm / 30.9 in |
Ground Clearance | 165 mm / 6.4 in |
Dry Weight |
143 kg / 315.2 lbs |
Wet Weight | 149 kg / 328 lbs |
Fuel Capacity |
16.5 Liters / 4.3 US gal |
Consumption Average |
43 mpg |
Standing ¼ Mile |
13.8 sec / 97.2 mph |
Top Speed |
114 mph / 183.4 km/h (1980)
117 mph / 188.2 km/h (1983) 131 mph / 210km/H (1987) |
Artikel Hitzz Gaaeezzzz…….
- Suzuki RGV 250 Gamma VJ23 Kecantikan Eksotis Berpadu Dengan Power Yang Mumpuni ( End Chapter )
- Suzuki RGV 250 Gamma VJ22 Lonjakan Powernya Bikin Adrenaline Makin Terpacu ( Chapter 2 )
- Ganasnya Motor Sport 2 Tak Suzuki RGV 250 Gamma VJ21 Di Era Race Replica 250CC ( Chapter 1 )
- Suzuki A100 Motor Sport Klasik Pertama Suzuki Di Indonesia Sob!!!…..
- Sejarah Dan Spesifikasi Naked Sport Yamaha RXZ 135 Di Indonesia
- Sejarah Singkat Yamaha L2 Series Motor Tangguh Nan Handal
- Generasi Yamaha Alfa Yang Digandrungi Kawula Muda Indonesia Tahun 90an
Setiap karburator juga memiliki pipa karet kecil yang diselipkan ke ujung depannya, dan hubungan itu menandai akhir bisnis sistem minyak-injeksi Autolube RD350LC / RZ350LC. Pompa kecil yang digerakkan oleh crankshaft di bawah penutup mesin sebelah kanan menarik minyak dari tangki penyimpanan di bawah kursi dan, menurut seberapa jauh throttle dibuka, meterkan jumlah pelumas yang tepat ke dalam lubang throttle dari setiap karbohidrat melalui karet kecil tersebut selang. Itu mencampur minyak dengan bahan bakar sehingga dapat melumasi internal mesin vital sebelum dibakar dan dialirkan melalui sistem pembuangan RD350LC / RZ350LC bersama dengan campuran bahan bakar bekas. Sistem pembuangan itu sangat penting untuk Yamaha sehingga untuk menekan emisi gas buang yang begitu besar maka Yamaha menyematkan catalytic converter dua tahap di setiap knalpot untuk membersihkan knalpot. Untuk membantu konverter katalitik bekerja lebih efisien, ada sistem induksi udara di knalpot, terdiri dari filter udara kecil, katup buluh dan tabung inlet dipasang tepat di hilir port knalpot, tersembunyi oleh cowling mesin yang lebih rendah. Ada juga perisaiatau pelindung di sekitar pipa knalpot untuk melindungi pengendara dari panas ekstrim yang datang dari catalytic converter.
Lampu dan penyuara yang terhubung ke knalpot memperingatkan ketika suhu konverter mencapai 1650 °. Sedangkan untuk bagian suspensinya pada bagian depan masih menggunakan suspensi teleskopik 35mm sederhana. Tidak ada pengaturan peredaman Tutup udara dipasang sebagai satu-satunya cara penyesuaian. Suspensi belakang single-shock atau biasa disebut mono shock yang terhubung dengan linkage sama mudahnya. Sistem suspensi belakang kantilevernya, yang menampilkan unit kejutan tunggal yang dipasang secara diagonal di bawah jok. Tidak ada kenop pas atau peredam udara dipasang; sebagai gantinya, hanya ada penyesuaian preload jarak jauh di bawah pendamping sebelah kanan, dengan sabuk karet bergigi dari adjuster remote ke shock-spring. Diawal kemunculannya sistem pengereman belakang masih menggunakan Drum Brake alias Rem Tromol, namun di tahun 1983 seri Yamaha RD350LC YPVS sudah menggunakan Rem Cakram belakang untuk menghentikan laju roda belakang.
Motor keren iki cak
geber sitik nyentak iki Pak
kalah tarikanne rondo nom pak